Sensor Kian Besar
Kamera-kamera kompak kini makin banyak yang menggunakan sensor berukuran 1 inci. Seperti yang dilakukan oleh Nikon dan Samsung yang melengkapi kamera mereka dengan sistem yang lebih komplit. Namun apa mewahnya? Nampaknya chip gambar yang lebih besar tersebut memberikan kombinasi yang bagus untuk performa dan konsumsi tempat. Misalnya, Sony Cyber-shot RX100 III dengan resolusi gambar 20 megapixel yang luar biasa tajam hasil fotonya dan memiliki bintik gambar yang sedikit, layaknya kamera DSLR normal. Belum lagi, kamera compact nyaman dibawa kemana saja karena kecil dan ringan. Panasonic sendiri telah membuat sensor mereka dan menanamkannya ke dalam kamera Lumix FZ1000. Pengguna bisa merekam video dalam resolusi Ultra-HD.
Panasonic bahkan memperkenalkan sensor kamera dengan ukuran dua kali sensor Four Third. Kelemahannya, semakin besar sensor, maka akan semakin besar lensanya, seperti yang terjadi pada Canon G1X.
Selain sensor I/2,3 inci yang biasa dipakai, sensor baru berukuran lebih besar, I inci kini mulai dipakai dan memberi hasil foto yang lebih bagus. Beberapa diantaranya menjelma menjadi kamera premium seperti Sony RX100 III dan Panasonic FZ1000 yang tengah menuai popularitas.
Tren sensor ukuran besar tersebut juga berlaku di segmen kamera DSLR dan DSLM. Sony mendemontrasikan betapa menakjubkannya sensor full frame di dalam bodi kamera DSLM. Untuk melakukannya, pabrikan itu mengadopsi dua pendekatan dan menghadirkannya dalam Alpha 7R yang saat ini menjadi kamera DSLM 36 Megapixel terbaik dalam hal ketajaman.
Selain itu, Sony juga memiliki model kamera full-DSLM dengan sensor 12 megapixel untuk kondisi pemotretan minim cahaya. Selain itu, Nikon juga dikabarkan akan membuat model D810 full frame. Namun yang menarik adalah rumor kamera 50 Megapixel Sony yang menggunakan sensor medium format seperti yang terpasang dalam Pentax 645Z dan Hasselblad H5D-50c.
Menurut rumor yang berkembang, Fujifilm dan Sony ingin masuk ke segmen sensor medium format, bahkan di kelas DSLM. Jika benar, maka ini akan menjadi sejarah baru untuk kamera mirrorless. Sony juga berinovasi dengan memperkenalkan sensor CMOS lengkung pertamannya. Permukaan sensor yang melengkung akan membawa banyak keuntungan dalam praktiknya. Sebagai contoh makin sedikit efek vignyet, sensitivitas lebih tinggi, dan sedikit noise. Satu-satunya kendala saat ini adalah metode pemasangan fokal lensa juga harus diubah karena sensor yang melengkung.
Agar lensa zoom dan chip bekerja secara bersamaan, maka permukaannya harus disejajarkan setiap waktu. Butuh waktu cukup lama agaknya untuk mengatasi kendala itu. Seperti bocoran yang beredar selama ini. Sony memiliki sensor 2,3 inci "Curved Exzmor CMOS RS" sensor itu kemungkinan juga akan terpasang di smartphone dan kamera compact.