Tips dan Trik Memotret Fotografi Makanan
Tips dan Cara Memotret Fotografi Makanan - Wow ngiler deh seringkali dilontarkan ketika melewati gerai makanan yang memamerkan foto makanan yang dijual. Ungkapan yang sama juga terucap secara spontan ketika membalik-balik buku resep masakan, begitulah kekuatan sebuah gambar dua dimensi pada kertas foto itu. Yang mampu menterjemahkan tentang kelezatan makanan sesungguhnya walaupun hanya lewat gambar.
Demikian sejatinya esensi dari food fotografi. Yaitu mentransfer rasa, aroma hingga tekstur ke dalam wujud gambar yang "bercerita". Food fotografi merupakan pekerjaan seni. Kreativitas yang tanpa batas seharunya menjadi pijakannya.
Untuh menghasilkan foto makanan yang indah dan mengundang selera, Anda perlu mengantongi tips dan trik berikut ini:
Tata Makanan Sebelum Memulai Memotret
Bagus dan tidaknya makanan saat di foto sangat bergantung pada tatanan yang dibuat, properti yang dipilih sebagai wadah makanan tersebut hingga pemilihan background sebagai latar bidang pemotretan.
Lighting
Memotret makanan dapat dilakukan di luar ruangan (out door) dan di dalam ruangan (in door). Jika dilakukan dalam ruangan sebaiknya pilih ruangan dengan kondisi cahaya yang terang dan rata. Maksudnya agar makanan yang akan difoto memproleh prosi cahaya secara merata pada tiap bagian:
Biasakan untuk menggunakan tripod saat memotret makanan. Fungsinya untuk mengunci sudut pengambilan yang sudah pas dan sesuai yang diinginkan. Tripod juga diperlukan untuk menghindari goyangan (shake) saat kita menekan shutter.
Setting Kamera
Sebelum memulai memotret, kenali dan lakukan setting kamera dengan benar. Bagi pemula, gunakan mode P (Program). Dengan mode ini kamera secara otomatis mengatur semuannya kecepatan (S) dan Diafragma (F). Untuk setting ISO nya guankan mulai ISO rendah (ISO 100), apbila cahayanya masih kurang maka ISO kamera bisa dinaikkan.
Untuk white balance sebaiknya menggunakan setting auto karena dengan setting ini kamera secara otomatis menyesuaikan dengan kondisi cahaya atau spektrum cahaya dan temperatur cahaya di tempat pemotretan.
Sudut Pengambilan (Angle)
Sudut pengambilan akan menetukan kelezatan makanan. Sudut pengambilan yang bisa digunakan ada dua yaitu low angle dan high angle. Pada sudut low angle, kamera hampir sejajar dengan makanan. Memberikan efek gambar makanan yang besar. Disamping itu dari sudut ini makanan jadi lebih terlihat tekstur, ketebalannya serta bentuk yang sesungguhnya. Untuk high angle, kamera tegak lurus di atas makanan. Sudut pengambilan ini lebih cocok untuk makanan yang lebih cendrung datar dan tidak punya sisi menonjol. Seperti hidangan sayuran dan salad.
Proporsi
Komposisi dan estetika dibutuhkan saat memotret makanan. Saat mulai memotret jangan memasukkan keseluruhan properti di sekitar meja tersebut. Makanan yang akan difoto harus mendominasi keseluruhan komposisi. Masukkan sedikit saja elemen atau properti pendukung seperti serbet, sendok, garpu ataupun pisau.
Gunakan Makro
Sesekali pilihan untuk menggunakan makro pada foto makanan juga bisa dilakukan. Dengan makro detail makanan bisa sangat ditonjolkan.
Jangan Terlalu Lama
Makanan cendrung tidak bisa menunggu lama karena akan kelihatan kurang fresh. Untuk itu sebelum memotret makanan sebiknya siapkan dulu kamera termasuk peralatan pendukung dan setting nya. Tempatkan piring kosong sebagai sample makanan yang akan difoto. Ambil beberapa shoot untuk mendapatkan exposure yang diinginkan. Jika semua sudah fix, barulah makanan dimasak dan segera letakkan posisinya menggantikan posisi piring sample tadi.
Berikan Tambahan Yang Diperlukan
Beberapa makanan dapat diberikan tambahan efek sesuai dengan kebutuhannya.. Misalkan untuk efek glossy masakan tumis, oleskan sedikit minyak goreng ke atas sayuran. Untuk minuman atau makanan panas, akan sangat menggiurkan bila asap yang muncul ikut tercapture dalam foto. Karena itu segeralah memotretnya sesaat setelah kopi panas dibuat atau lakukan pemotretan steak dalam hotplate sesegera mungkin ketika steak selesai dipanggang.
Demikianlah sedikit informasi mengenai tips dan trik memotret fotografi makanan semoga bisa menginspirasi Anda untuk melakukan dan mencintai Fotografi Makanan.
Demikian sejatinya esensi dari food fotografi. Yaitu mentransfer rasa, aroma hingga tekstur ke dalam wujud gambar yang "bercerita". Food fotografi merupakan pekerjaan seni. Kreativitas yang tanpa batas seharunya menjadi pijakannya.
Untuh menghasilkan foto makanan yang indah dan mengundang selera, Anda perlu mengantongi tips dan trik berikut ini:
Tata Makanan Sebelum Memulai Memotret
Bagus dan tidaknya makanan saat di foto sangat bergantung pada tatanan yang dibuat, properti yang dipilih sebagai wadah makanan tersebut hingga pemilihan background sebagai latar bidang pemotretan.
Lighting
Memotret makanan dapat dilakukan di luar ruangan (out door) dan di dalam ruangan (in door). Jika dilakukan dalam ruangan sebaiknya pilih ruangan dengan kondisi cahaya yang terang dan rata. Maksudnya agar makanan yang akan difoto memproleh prosi cahaya secara merata pada tiap bagian:
- Apabila kondisi cahaya dalam ruangan tidak memungkinkan, gunakan flash external. Cara semacem ini dikenal sebagai istilah strobist. Yaitu teknik pencahayaan menggunakan flash sebagai sumber utama cahaya. Dalam hal ini flash tidak terpasang pada body kamera melainkan bekerja terlepas dari body kameranya (off shoe).
- Bila memotret makanan di luar ruangan, lakukan di teras rumah. Ataupun tempat terbuka lainnya dengan posisi matahari yang masih rendah yaitu sekitar 45 derajat jam 7-9 pagi atau 3-4 di sore hari. Agar foto yang dihasilkan berdimensi sebagai efek dari cahaya yang jatuh ke makanan. Perhatikan bidang gelap di sekitar makanan. Untuk memberikan pencahayaan pada bidang gelap ini bisa dilakukan dengan bantuan reflektor, styrofoam, kertas putih, cermin maupun kertas aluminium dapat digunakan sebagai reflektor.
Biasakan untuk menggunakan tripod saat memotret makanan. Fungsinya untuk mengunci sudut pengambilan yang sudah pas dan sesuai yang diinginkan. Tripod juga diperlukan untuk menghindari goyangan (shake) saat kita menekan shutter.
Setting Kamera
Sebelum memulai memotret, kenali dan lakukan setting kamera dengan benar. Bagi pemula, gunakan mode P (Program). Dengan mode ini kamera secara otomatis mengatur semuannya kecepatan (S) dan Diafragma (F). Untuk setting ISO nya guankan mulai ISO rendah (ISO 100), apbila cahayanya masih kurang maka ISO kamera bisa dinaikkan.
Untuk white balance sebaiknya menggunakan setting auto karena dengan setting ini kamera secara otomatis menyesuaikan dengan kondisi cahaya atau spektrum cahaya dan temperatur cahaya di tempat pemotretan.
Sudut Pengambilan (Angle)
Sudut pengambilan akan menetukan kelezatan makanan. Sudut pengambilan yang bisa digunakan ada dua yaitu low angle dan high angle. Pada sudut low angle, kamera hampir sejajar dengan makanan. Memberikan efek gambar makanan yang besar. Disamping itu dari sudut ini makanan jadi lebih terlihat tekstur, ketebalannya serta bentuk yang sesungguhnya. Untuk high angle, kamera tegak lurus di atas makanan. Sudut pengambilan ini lebih cocok untuk makanan yang lebih cendrung datar dan tidak punya sisi menonjol. Seperti hidangan sayuran dan salad.
Proporsi
Komposisi dan estetika dibutuhkan saat memotret makanan. Saat mulai memotret jangan memasukkan keseluruhan properti di sekitar meja tersebut. Makanan yang akan difoto harus mendominasi keseluruhan komposisi. Masukkan sedikit saja elemen atau properti pendukung seperti serbet, sendok, garpu ataupun pisau.
Gunakan Makro
Sesekali pilihan untuk menggunakan makro pada foto makanan juga bisa dilakukan. Dengan makro detail makanan bisa sangat ditonjolkan.
Jangan Terlalu Lama
Makanan cendrung tidak bisa menunggu lama karena akan kelihatan kurang fresh. Untuk itu sebelum memotret makanan sebiknya siapkan dulu kamera termasuk peralatan pendukung dan setting nya. Tempatkan piring kosong sebagai sample makanan yang akan difoto. Ambil beberapa shoot untuk mendapatkan exposure yang diinginkan. Jika semua sudah fix, barulah makanan dimasak dan segera letakkan posisinya menggantikan posisi piring sample tadi.
Berikan Tambahan Yang Diperlukan
Beberapa makanan dapat diberikan tambahan efek sesuai dengan kebutuhannya.. Misalkan untuk efek glossy masakan tumis, oleskan sedikit minyak goreng ke atas sayuran. Untuk minuman atau makanan panas, akan sangat menggiurkan bila asap yang muncul ikut tercapture dalam foto. Karena itu segeralah memotretnya sesaat setelah kopi panas dibuat atau lakukan pemotretan steak dalam hotplate sesegera mungkin ketika steak selesai dipanggang.
Demikianlah sedikit informasi mengenai tips dan trik memotret fotografi makanan semoga bisa menginspirasi Anda untuk melakukan dan mencintai Fotografi Makanan.